Bulan Pernah Terbelah! Apa Buktinya?
Bulan merupakan benda langit yang berfungsi sebagai satelit bumi. Selain fungsinya tersebut, bulan juga memiliki beragam manfaat dan pengaruhnya terhadap bumi.
Namun kali ini saya tidak akan membahas tentang manfaat dan fungsinya, yang akan diulas yaitu seputar fenomena bulan.
Fenomena bulan yang dimaksud adalah bulan pernah terbelah. Berangkat dari pertanyaan dalam judul di atas.
Benarkah bulan pernah terbelah? dan apa buktinya?
Pertanyaan tersebut muncul dari kalangan ilmuan yang berfaham ateis, namun mereka berusaha mencari bukti dan kebenarannya.
Kalangan ilmuan muslim telah memberikan bukti dan kebenaran atas pertanyaan tersebut melalui dalil Qur’an dan Hadist Nabi SAW.
Bukti yang diberikan ilmuan muslim tentu saja tidak memuaskan para kaum ateis, karena bagi mereka Qur’an dan Hadist itu bukanlah bukti ilmiah.
Maka dari itu para ilmuan muslim kembali memberikan fakta sejarah yang berupa manuskrip kuno bangsa maya (berupa tulisan dan gambar dewi bulan dengan muka terbelah).
Berdasarkan manuskrip kuno tersebut menjelaskan bahwa bangsa maya saat itu melihat peristiwa bulan terbelah dan mereka mengira bahwa dewi mereka mengalami gempa.
Sekali lagi sofis, kalangan imuan ateis masih tidak mempercayainya, mereka menganggap kalau manuskrip tersebut hanyalah sebuah syair untuk dewi mereka, tidak ada kaitannya dengan astronomi.
(Hmm.. padahal sebagaimana kita ketahui salah satu suku terkuno yang pandai dalam ilmu astronomi itu adalah bangsa maya).
Dalam waktu beberapa tahun belakangan ini, Badan penelitian luar angkasa yang berpusat di Negeri Paman Sam Amerika Serikat yaitu NASA.
Memberikan informasi gambar/hasil foto penampakan muka bulan yang diambil dengan menggunakan citra satelit.
(sumber: wikipedia, Foto NASA dari Apollo 10 pada tahun 1969) |
Dalam gambar tersebut terlihat ada garis panjang yang seolah-olah membelah bulan menjadi dua bagian.
NASA dan para ahli astronomi yang berhasil mengabadikan foto tersebut, tidak mampu menjelaskan garis yang memanjang tersebut itu berasal dari apa dan bagaimana terjadinya.
Sudah dipastikan bahwa itu adalah bukti ilmiah (bulan pernah terbelah QS.[54]:1) yang baru terungkap beberapa tahun belakangan, dan Qur’an telah menyebutkan 14 abad yang lalu.
Namun bagi ilmuan yang berfaham ateis lagi-lagi mereka menyangkalnya, dengan alasan NASA pun tidak dapat menjelaskannya.
Sofis, walaupun Qur’an telah terbukti, namun tetap saja mereka menyangkalnya, karena mereka tidak mau mengakui kebenaran Qur’an dan Mukjizat Nabi Muhamad SAW.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS.Al-Qomar (54):1-3, yang artinya:
“Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata ‘(ini adalah) sihir yang terus-menerus’. Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan ada ketetapannya”
Dalam terjemahan ayat Qur’an di atas, terbelahnya bulan merupakan salah satu Mukjizat yang dimiliki Nabi Muhamad SAW.
Dan ditinjau dari sebab-sebab turunnya ayat Qur’an tersebut sebagaimana Hadist Nabi SAW di bawah ini:
• Diriwayatkan oleh asy-Syaikhaan dan al-Hakim –lafal hadits ini dari al-Hakim-, yang bersumber dari Ibnu Mas’ud bahwa Ibnu Mas’ud berkata:
“Sebelum Rasulullah saw hijrah, di Mekah aku melihat bulan terbelah menjadi dua bagian. Pada waktu itu orang-orang menyatakan bahwa bulan disihir.
Maka turunlah ayat yang artinya (telah dekat datangnya saat itu [kiamat] dan telah terbelah bulan) (QS.Al-Qamar [54]:1)”, sebagai penegasan bahwa kehancuran kaum musyrikin telah dekat waktunya.
• Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi yang besumber dari Anas bahwa orang-orang Mekah meminta suatu mukjizat kepada Nabi SAW, maka terbelahlah bulan di Mekah dua kali.
Ayat ini (al-Qamar: 1-2) turun sebagai penegasan bahwa orang-orang kafir akan tetap berpaling walaupun sudah dipenuhi keinginannya.
Demikianlah sofis ulasan tentang bukti bulan pernah terbelah berdasarkan dalil Qur’an dan Hadist, yang sudah tidak diragukan lagi akan kebenarannya.
Hal ini sekaligus menjawab pertanyaan kalangan ilmuan ateis, meski mereka akan tetap membantahanya. Sama halnya seperti di zaman Rosulullah Muhamad SAW waktu di Mekah dulu.
Sekian ulasan fenomena alam tentang bulan kali ini, InsyaAllah berikutnya akan saya ulas mengenai fenomena bulan lainnya berdasarkan Qur’an dan kajian fisika.
Terima kasih dan Wassalamualaikum.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar berkaitan dengan isi konten. Mohon untuk tidak berkomentar yang dapat menimbulkan ujaran kebencian dan isu SARA.